Ada Yang Masuk Harus Ada Yang Keluar

Matahari seharusnya sudah muncul pagi ini, menurut jadwal salat untuk wilayah Jakarta. Tapi hari ini pertengahan bulan Januari, langit di atas Jakarta agak kelabu. Mendung tipis menutupi sinar matahari. Bergegas aku menuju ke halte bus transjakarta, setelah membuka aplikasi routenya di gawai, bus sudah tinggal 3 halte pemberhentian lagi.

Menyenangkan kalau berangkat pagi itu adalah, belum banyak penumpang, tak perlu kita berdesak-desakan, bahkan cenderung kosong dan bisa duduk.

Duduk di bangku depanku seorang bapak, kepalanya terangguk-angguk, tertidur pulas dia. Rambut putihnya keriting sudah jarang tumbuh. Berbaju batik warna hijau kusam kerahnya sedikit sobek, terlalu sering terlipat atau tergesek leher, terlihat serat serat kainnya keluar.

Pandanganku tertuju pada tas komputer hitam belel di pangkuannya. Pada pangkal tali selempangnya, sudah putus, ada sambungan yang diikat. Sambungan itu yang membuat aku tercekat. Bekas tas kresek hitam yang dipilin, dikaitkan pada gesper tas.

Bapak itu masih terkantuk-kantuk di kursi depanku ketika bus sampai di halte tujuanku, aku harus transit ganti bus. Pikiranku kembali pulang melihat ke lemari kayuku. Disitu ada tas komputerku yang tidak putus talinya dan tak pudar warnanya . Ya pagi ini aku dapat pelajaran lagi. Tas itu harus bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

Transjakarta 7B. 17 Januari 2019

Leave a Comment