Aku memanggul ransel di punggungku dengan meloncat loncat ringan dari batu satu ke batu lainnya, yang terserak di sungai dengan air bening setinggi mata kaki. Tiba tiba ada hentakan kuat dari arah belakang menarik ranselku, begitu mengejutkan. Nyaris aku terjengkang kebelakang, aku berhenti sambil mencoba menengok siapa yang berbuat usil dan tidak lucu ini. Temen yang berdiri paling dekat denganku nyengir tanpa merasa bersalah, tapi aku melihat sekeliling, dari jarak terjangkau hanya dia yang mungkin melakukannya tadi.